Kepemimpinan yang efektif
Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Paulus Pinontoan Tirajoh
Volume 1, No 1, 20 November 2021
Copy Right
KEPEMIMPINAN KRISTEN YANG EFEKTIF
ABSTRACT: Paulus Pinontoan Tirajoh, This study aims to examine effective leadership, based on the background of the problem of the lack of changes made by leaders due to lack of effectiveness in service. Leadership basically describes a number of skills and abilities of leaders in carrying out leadership tasks. Especially for Christian leaders, this task is carried out not by mere ability but based on God-given gifts and talents. True Christian leaders must also realize that God in the Lord Jesus Christ is the only Supreme Leader. Leaders who are visionary, have reliable character/integrity, are capable and fear God are increasingly needed today.
Keywords: Leadership, Effective, Christian
ABSTRAK: Paulus Pinontoan Tirajoh Penelitian ini bertujuan mengkaji mengenai kepemimpinan yang efektif, didasakan pada latar belakang masalah minimnya perubahan-perubahan yang dilakukan pemimpin disebabkan kurangnya efektifitas dalam pelayanan. Kepemimpinan pada dasarnya menjelaskan sejumlah kecakapan dan kemampuan pemimpin dalam menjalankan tugas-tugas kepemimpinan. Secara khusus bagi pemimpin Kristen, tugas ini dilakukan bukan dengan kemampuan semata melainkan berdasarkan karunia dan talenta yang diberikan Allah. Pemimpin Kristen yang benar harus juga menyadari bahwa Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus adalah satu-satunya Pemimpin Yang Agung. Pemimpin yang visioner, memiliki karakter/integritas yang handal, cakap dan takut akan Tuhan semakin dibutuhkan pada masa kini.
Kata Kunci: Kepemimpinan, Efektif, Kristen
I. PENDAHULUAN
“Kepemimpinan telah menjadi faktor yang tidak pernah mengenal kadaluarsa di dunia ini. Karena pemimpin-pemimpin adalah isu dari perubahan (Leaders are the Currency of Change). Kepemimpinan tidak hanya terbatas kepada sekelompok kecil negarawan, maupun kepada sejumlah kecil tokoh yang menduduki puncak roda pemerintahan nasional. Kepemimpinan memainkan peranan dalam segala bidang. Para rohaniwan adalah pemimpin dalam jemaat, para orangtua adalah pemimpin dalam keluarga dan rumah tangga, serta para guru dan dosen adalah pemimpin di sekolah.”
II. METODE PENELITIAN
“Penelitian ini menggunakan metode pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif.” Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan yang mengkaji dan menganalisis berbagai literatur dan sumber-sumber ilmiah yang terkait dengan tema penelitian ini. Bahasan yang paling mendalam adalah perihal kepemimpinan yang efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan yang mengkaji dan menganalisis berbagai literatur dan sumber-sumber ilmiah yang terkait dengan tema penelitian ini. Bahasan yang paling mendalam adalah perihal kepemimpinan yang efektif.
III. PEMBAHASAN
"Kepemimpinan dan pemimpin bukanlah merupakan hal yang sama. Keduanya berbeda namun berkaitan. Kepemimpinan berkaitan dengan cara, proses dan tindakan dalam memimpin, sedangkan pemimpin adalah seseorang/oknum yang melakukan fungsi kepemimpinan. Pemimpin merupakan kata benda yang nyata, yaitu sosok seseorang yang menjadi pemimpin, sedangkan kepemimpinan merupakan kata benda yang tidak nyata atau abstrak."
Kepemimpinan
Beberapa definisi tentang kepemimpinan:
1. “Secara etimologi pemimpin (leader) berarti bergerak lebih awal, berjalan di depan, mengambil langkah pertama, mengarahkan pikiran-pendapat dan tindakan orang lain.”
2. John C. Maxwell, dalam bukunya : “21 Hukum Kepemimpinan Sejati, menuliskan : “Kepemimpinan adalah pengaruh. Ukuran sejati dari kepemimpinan adalah pengaruh, tidak lebih, tidak kurang.”
3. Keating “mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu proses dengan berbagai cara memengaruhi orang-orang atau kelompok orang untuk mencapai tujuan bersama.”
4. Maxwell mendefinisikan “bahwa kepemimpinan sebagai pengaruh, semakin jauh anda pergi, makin banyak orang yang mengikuti anda.”
5. Prajudi Atmosudirjo mengatakan:
“Kepemimpinan adalah kepribadian seseorang yang menyebabkan sekelompok orang lain mencontoh atau mengikutinya. Kepemimpinan adalah kepribadian yang memancarkan pengaruh wibawa, sedemikian rupa sehingga sekelompok orang mau melakukan apa yang dikehendakinya.”
6. Adriaan M.F. Wakkary menyebutkan bahwa
“Kepemimpinan adalah sebagai personalitas dan efek-efeknya, konsepsi ini muncul dari pandangan bahwa beberapa orang ternyata lebih baik dan lebih mampu dari yang lain dalam kepemimpinan. Kepemimpinan sangat memegang peranan penting dalam organisasi, agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien Kepemimpinan adalah sebagai personalitas dan efek-efeknya, konsepsi ini muncul dari pandangan bahwa beberapa orang ternyata lebih baik dan lebih mampu dari yang lain dalam kepemimpinan. Kepemimpinan sangat memegang peranan penting dalam organisasi, agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.”
7. Garry Wills mengatakan bahwa “kepemimpinan ialah mengarahkan orang lain menuju tujuan yang diperjuangkan bersama oleh pemimpin dan pengikut-pengikutnya.”
Kepemimpinan Kristen
“Sejatinya orang percaya juga menghidupi kehidupan Yesus Kristus dan menjadikan Yesus sebagai prinsip utama keteladanan.”
Harun Y. Natonis mengatakan bahwa “Dalam pemberitaan Alkitab juga dikisahkan berbagai kesenjangan antara Yesus dan para pemimpin daerah. Di mana Yesus menampakkan kekecewaannya terhadap implementasi kepemimpinan mereka yang lebih banyak merugikan cluster masyarakat kecil demi kepentingan kekuasaan, kekayaan dan kejayaan pemerintahan mereka. Cara Yesus dengan mengaktualisasikan pola kepemimpinan sebagai hamba.”
“Salah satu pilar kepemimpinan Kristen yang efektif adalah menjadi pemimpin yang transformatif, yaitu menjadi agen perubahan.”
Purnama Pasande mengatakan “pemimpin dipilih dan diutus oleh Allah untuk menjadi pemimpin yang memiliki maksud dan tujuan (visi) yang jelas, yakni mengayomi dan mensehjaterakan masyarakat atau jemaat. Itu berarti pemimpin harus tahu dengan jelas apa visi dan misi Allah bagi umatnya. Belajar dari Musa, maka pernyataan yang penting bagi seorang pemimpin Gereja ialah akan di bawah ke mana warga jemaat yang dipimpinnya. Arah dan tujuan (visi) harus jelas, agar visi (tujuan) yang ideal itu bisa terwujud, maka diperlukan sebuah tindakan misi (kegiatan-kegiatan/agenda kerja) yang konkrit demi sebuah perubahan ke arah pencapaian visi (goal) Allah. Perlu diingat bahwa visi dan misi serang pemimpin Gereja harus bersifat kontekstual, kini, dan di sini (dunia) sesuai dengan pergumulan akan kebutuhan dan kepentingan kehidupan warga jemaat dalam kerajaan Allah.Pemimpin dipilih dan diutus oleh Allah untuk menjadi pemimpin yang memiliki maksud dan tujuan (visi) yang jelas, yakni mengayomi dan mensehjaterakan masyarakat atau jemaat. Itu berarti pemimpin harus tahu dengan jelas apa visi dan misi Allah bagi umatnya. Belajar dari Musa, maka pernyataan yang penting bagi seorang pemimpin Gereja ialah akan di bawah ke mana warga jemaat yang dipimpinnya. Arah dan tujuan (visi) harus jelas, agar visi (tujuan) yang ideal itu bisa terwujud, maka diperlukan sebuah tindakan misi (kegiatan-kegiatan/agenda kerja) yang konkrit demi sebuah perubahan ke arah pencapaian visi (goal) Allah. Perlu diingat bahwa visi dan misi serang pemimpin Gereja harus bersifat kontekstual, kini, dan di sini (dunia) sesuai dengan pergumulan akan kebutuhan dan kepentingan kehidupan warga jemaat dalam kerajaan Allah.”
Visi sangatlah penting karna “Dokumen tertua yang memuat dan mengajarkan tentang visi secara eksplisit adalah Alkitab”
Misi Kepemimpinan Kristen
Edmund Woga, menguraikan istilah: “misiologi berasal dari kata Latin Missio adalah bentuk substantif dari kata kerja mittere (mitto, missi, missum) yang punya pengertian dasar yang beragam yaitu membuang, menembak, membenturkan, mengutus, mengirim, membiarkan, membiarkan pergi, melepaskan pergi, membiarkan mengalir.”
Misi yang tidak mengandung aspek proklamasi Injil berarti misi tersebut telah berubah dan bergeser dari Missio Dei-Christi.”
Karakteristik Pemimpin Kristen
Pengembangan karakter dapat dilakukan oleh seorang pemimpin kepada anggotanya, hal ini dapat mulai dengan terlebih dahulu menanamkan konsep karakter secara teoritis. “Chandra Suwondo dalam tulisannya mengatakan bahwa karakter adalah kualitas diri kita, karakter adalah kepribadian dalam diri kita, dan karakter adalah hasrat/keinginan/kehendak dalam diri kita.”
Frank Damazio membuat kesimpulan dalam bukunya, dengan berkata: “Allah mengetahui bahwa agar efektif dan bertahan lama, sebuah pelayanan haruslah dibangun melalui karakter. Inilah yang menjadi alasan mengapa Allah menginvestasikan waktu untuk para pemimpin-Nya, mendisiplin mereka, meregangkan mereka, dan mengembangkan dalam diri mereka karakter yang mereka perlukan untuk menjadi perabot yang Dia pakai untuk maksud yang mulia.”
Kepemimpinan yang efektif
Dapot Tua Simanjuntak mengatakan bahwa “Efektifitas dan keberhasilan dari pemimpinan adalah bagaimana kemampuan pemimpin tersebut dalam mengelola dan mengimplementasikan kepemimpinan sesuai dengan keadaan dan kondisi organisasi tersebut.”
Adriaan M.F. Wakkary menyebut bahwa “Kepemimpinan adalah sebagai personalitas dan efek-efeknya, konsepsi ini muncul dari pandangan bahwa beberapa orang ternyata lebih baik dan lebih mampu dari yang lain dalam kepemimpinan. Kepemimpinan sangat memegang peranan penting dalam organisasi, agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.”
Kepemimpinan yang Efisien
Henry Simamora mendefinisikan bahwa "Efisiensi asal kata efisien, artinya tepat atau sesuai untuk menghasilkan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya yang terlalu banyak. Efisiensi secara lengkap adalah ketepatan cara (usaha, kerja) dengan menggunakan tenaga, waktu dan uang sedikit tetapi menghasilkan. Henry Simamora, Efisiensi berarti kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya. Demikian halnya dalam kepemimpinan pendidik, efisiensi pendidik menyangkut pribadi pendidik dapat dimaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya."
IV. KESIMPULAN
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi, mengajak, mengarahkan, mengatur, meyakinkan, dan memberdayakan orang dalam kepemimpinan dan juga untuk mengerti, memahami, menyikapi dan melaksanakan visi dan misi secara kredibilitas sehingga seluruh anggota digerakkan ke masa depan yang lebih terarah. Namun kepemimpinan kristen ialah suatu proses yang signifikan untuk terus terlatih dan terencana, sebab Tuhan memanggil bagi diri-Nya untuk tujuan yang mulia.
V. KEPUSTAKAAN
Marde Christian Stenly Mawikere, EFEKTIVITAS, EFISIENSI DAN KESEHATAN HUBUNGAN ORGANISASI
PELAYANAN DALAM KEPEMIMPINAN KRISTEN, Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat, Volume 2, Nomor 1, 2018, Hal 50
Sonny Eli Zaluchu, “Strategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama,” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 4, no. 1 (2020): 28–38.
Agus Purwanto, Kepemimpinan Yesus Kristus sebagai Model Kepemimpinan Kristen, Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, Vol 1, No 2, (2020), Hal 134
Agustinus Johanes Djohan, 5 Pilar Kepemimpinan di Abad 21, (Malang:
Media Nusa Creative, 2016), Hlm. 3
Jhon C. Maxwell, 21 Hukum Kepemimpinan (Batam: Interaksara, 2004), Hal 21
Charles J. Keating, Kepemimpinan: Teori Dan Pengembangannya (Jogyakarta: Kanisius, 1986).
John C. Maxwell, Mengembangkan Kepemimpinan Dalam Diri Anda (Jakarta: INJOY, 1995).
Prajudi Atmosudirdjo, Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan: Decision Making, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982), Hal 8
Adriaan M.F. Wakkary, Kepemimpinan Transformasi Nehemia dan Aplikasinya Bagi
Kepemimpinan Kristen, Vol. 5 No. 2 (2019),Hal 2
Garry Wills, Kepemimpinan Yang Berani, (Batam: Gospel Press), hal. 43.
Alfons Renaldo Tampenawas, Erna Ngala, and Maria Taliwuna, “Teladan Tuhan Yesus Menurut Injil Matius Dan Implementasinya Bagi Guru Kristen Masa Kini,” EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership 1, no. 2 (2020): 214–231.
Harun Y. Natonis, KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN, Vol 3, No 2, Hal 17
Daniel Ronda, KEPEMIMPINAN KRISTEN DI ERA DISRUPSI TEKNOLOGI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2019, Hal 1
Purnama Pasande, PANDANGAN TENTANG KEPEMIMPINAN DAN PEMIMPIN KRISTEN YANG MENCAPAI VISI, Hal 187
Nikijuluw dan Sukarto, Kepemimpinan di Bumi Baru; Menjadi Pemimpin Kristaini yang Terus Berubah, Hlm. 28.
Edmund Woga. 2008. Dasar-Dasar Misiologi (Yogyakarta : Kanisius), 13.
Kalis Stevanus, Rekonstruksi Paradigma dan Implementasi Misi Gereja di Indonesia Masa Kini, Jurnal Teologi dan Pelayanan, Vol 7, No 2 (2021), Hal 113
Chandra Suwondo, Karakter Keindahan Sejati Dari Manusia, (Jakarta: METANOIA, 2007),
Frank Damazio, Karakter Yang Pemimpin Harus Miliki, (Jakarta: METANOIA, 2005), 9.
Dapot Tua Simanjuntak, Kepemimpinan Gembala Sidang dalam Meningkatkan Pertumbuhan
Jemaat, Vol 6, No 1. (2019)Hal 69
Adriaan M.F. Wakkary, Kepemimpinan Transformasi Nehemia dan Aplikasinya Bagi
Kepemimpinan Kristen, Vol. 5 No. 2 (2019),Hal 2
Henry Simamora. (1997). Manajemen SDM. STIE YKPN.
Komentar
Posting Komentar